Profil Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto: Pahlawan Pembongkaran Pagar Laut

Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto, sosok yang saat ini tengah menjadi sorotan, dikenal sebagai Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) III Jakarta. Tepatnya, dia memimpin pembongkaran pagar laut di Tangerang, sebuah tindakan yang diambil sebagai respons cepat terhadap perintah Presiden Prabowo Subianto. Pembongkaran ini tidak hanya merupakan langkah strategis bagi TNI AL, tetapi juga sebagai upaya untuk memfasilitasi akses nelayan dalam mencari nafkah di lautan.

Dalam pernyataannya, Harry menyatakan, “Ini merupakan langkah cepat yang diambil oleh TNI AL untuk menanggulangi keluhan yang dirasakan oleh seluruh nelayan di wilayah pesisir ini. Dengan adanya pagar laut ini, maka menyulitkan nelayan untuk melaut mencari ikan.” Pembongkaran pagar tersebut melibatkan sekitar 600 orang, termasuk prajurit TNI AL dan masyarakat sipil, yang bekerja sama dalam proses ini. Target pembongkaran ditetapkan yaitu dua kilometer pagar berbahan bambu dapat dicabut setiap harinya.

Harry lebih lanjut menjelaskan bahwa kegiatan ini berkomitmen untuk memudahkan nelayan yang terhambat oleh pagar yang dibangun di perairan Tangerang. “Kami hadir di sini atas perintah Presiden RI Prabowo Subianto melalui Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali. Untuk kepentingan masyarakat, kita akan selalu ada, terutama dalam membantu nelayan untuk mencari nafkah,” katanya.

Berkut adalah beberapa poin penting mengenai Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto dan latar belakangnya yang mendukung penugasan strategis ini:

  1. Lahir dan Pendidikan: Harry Indarto dilahirkan di Blora, Jawa Tengah pada 15 Desember 1973. Ia lulus dari Akademi Angkatan Laut (AAL) pada tahun 1996.
  2. Karier Awal: Karier militernya dimulai sebagai Komandan Peleton (Danton) 3 Kompi A Yonif Brigif 2 pada tahun 1997. Pengalaman ini menjadi fondasi yang kuat dalam kariernya di TNI AL.
  3. Pengalaman Jabatan:
    • Pada 2008, dia dipercaya sebagai Komandan Detasemen Bekang (Dandenbek) di Lanmar Jakarta.
    • Kemudian pada 2010, dia menjabat sebagai Pelaksana Sementara Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Danyon Marhanlan) III Jakarta.
    • Pada tahun 2012, ia menjabat sebagai Komandan Yonif 2 Brigif 2 Pasmar 2 Kormar dan Perwira Seksi Operasi di satuan yang sama.
  4. Karier Menanjak: Harry meningkat pesat dalam kariernya, antara lain menjabat Asisten Operasi (Asops) di Denma Mabes TNI pada tahun 2017, sebelum akhirnya diangkat menjadi Koorsmin Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) pada tahun 2019 dan Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Yogyakarta di bawah Lantamal V Surabaya pada tahun 2020.
  5. Prestasi dan Penghargaan: Di bawah kepemimpinannya, Yonif 7 Marinir meraih predikat Batalyon Teladan TNI AL pada tahun 2022, menunjukkan dedikasi dan profesionalisme di bidangnya.

Dia kini menjabat Danlantamal III Jakarta sejak tahun 2023, dan dalam posisi ini, Harry Indarto terus menunjukkan komitmen dan kepemimpinan yang kuat. Pembongkaran pagar laut ini adalah salah satu bentuk nyata dari kepemimpinan responsifnya terhadap kebutuhan masyarakat dan nelayan, membuktikan bahwa TNI AL senantiasa hadir untuk rakyat.

Peran aktif Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto dalam pembongkaran pagar laut menunjukkan signifikan dukungan dan perhatian TNI AL terhadap keluhan masyarakat perlukan akses yang lebih baik ke laut untuk mencari nafkah. Dengan tindakan ini, diharapkan para nelayan dapat kembali melaut tanpa hambatan, mengoptimalkan potensi sumber daya kelautan Indonesia.

Profil Harry Indarto, Perwira Tinggi TNI yang Pimpin Pembongkaran Pagar Laut

Liputan6.com, Jakarta Brigadir Jenderal TNI (Mar) Harry Indarto terjun langsung ke wilayah Tanjung Pasir, Tangerang, untuk melakukan pembongkaran pagar laut yang belum lama ini viral. Sebagai Komandan Lantamal III/Jakarta, ia memimpin upaya tersebut untuk membuka akses laut yang sempat tertutup oleh deretan bambu ilegal.

Langkah pembongkaran pagar laut ini bukan tanpa tantangan. Dengan panjang total mencapai 30 kilometer, pagar ini menjadi penghalang aktivitas para nelayan yang sehari-hari menggantungkan hidup mereka di laut. Harry Indarto memastikan bahwa operasi pembongkaran berjalan lancar dengan melibatkan personel TNI AL dan nelayan setempat.

Tindakan ini merupakan bagian dari instruksi langsung Presiden RI Prabowo Subianto melalui Kepala Staf Angkatan Laut, yang bertujuan untuk memulihkan akses nelayan sekaligus menjaga kelestarian ekosistem laut. Berikut adalah profil lengkap Harry Indarto, dirangkum Liputan6, Minggu (19/1).

2 dari 10 halaman

Karier Harry Indarto: Mulai dari Brigade Infanteri 4 hingga Jadi Batalyon Teladan TNI

Diketahui bahwa Harry Indarto lahir pada 15 Desember 1973 dan merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-42 tahun 1996. Sebelum menjabat sebagai Komandan Lantamal III/Jakarta, Harry telah meniti karier panjang dengan berbagai posisi strategis di TNI AL.

Ia pernah memimpin Brigade Infanteri 4 Marinir/BS yang membawahi beberapa satuan pelaksana di Sumatra. Salah satu pencapaian besar dalam kariernya adalah membawa Yonif 7 Marinir menjadi Batalyon Teladan TNI AL pada tahun 2022, sebuah prestasi yang menunjukkan kepemimpinan dan komitmennya terhadap profesionalisme militer.

Harry juga memiliki pengalaman di berbagai operasi militer, termasuk Satgas PPRC di Ambon pada 1999 dan beberapa misi di Aceh selama konflik. Dengan latar belakang pendidikan militer yang kuat, termasuk Sesko TNI, ia telah membangun reputasi sebagai pemimpin yang tegas dan berdedikasi.

3 dari 10 halaman

Pagar Laut: Permasalahan dan Dampaknya pada Nelayan

Pagar laut sepanjang 30,16 kilometer yang dibangun di kawasan pesisir Tangerang menjadi perhatian besar karena dampaknya terhadap akses dan ekosistem laut. Struktur ini terdiri dari bambu dengan tinggi enam meter yang tertancap hingga 1,5 meter ke dasar laut.

Keberadaan pagar ini dianggap ilegal karena tidak memiliki izin yang jelas dan mengganggu aktivitas nelayan lokal. Para nelayan harus memutar jalur mereka hingga menempuh waktu lebih lama untuk melaut, yang secara signifikan memengaruhi hasil tangkapan mereka. Selain itu, ekosistem di sekitar pesisir juga terganggu akibat tertahannya aliran sedimen yang dapat menyebabkan pendangkalan.

Pemerintah melalui TNI AL mengambil langkah tegas untuk membongkar pagar ini, yang juga mendapat dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Ombudsman RI. Penyelidikan lebih lanjut dilakukan untuk mengungkap pihak yang bertanggung jawab atas pemasangan pagar tersebut.

“Kami hadir di sini atas perintah dari presiden RI melalui Kepala Staf AL membuka akses terutamanya, bagi para nelayan yang akan melaut,” katanya, dikutip dari ANTARA.

4 dari 10 halaman

Operasi Pembongkaran: Kolaborasi TNI dan Nelayan

Proses pembongkaran pagar laut dimulai pada Sabtu, 18 Januari 2025, dengan melibatkan 600 personel TNI AL dan puluhan nelayan setempat. Operasi ini dilakukan secara manual karena kondisi perairan yang dangkal menyulitkan penggunaan alat berat.

Tahapan awal melibatkan pencabutan bambu sejauh dua kilometer dengan bantuan 30 kapal nelayan. Para personel TNI dan nelayan bekerja sama menarik bambu menggunakan tali yang dihubungkan ke kapal, sebuah proses yang membutuhkan koordinasi tinggi di lapangan.

Selain tantangan teknis, seperti bambu yang mengeras akibat lama tertancap di laut, operasi ini juga menjadi simbol kolaborasi antara aparat negara dan masyarakat. Brigjen Harry Indarto menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan misi ini demi memulihkan akses nelayan.

“Proses pencabutan akan dilakukan di Tanjung Pasir secara bertahap sepanjang 2 kilometer, melibatkan sejumlah unsur, baik nelayan maupun pihak kami (TNI AL),” terangnya, dikutip dari Merdeka.com

5 dari 10 halaman

Nelayan Berharap Bisa Melaut Normal

Pembongkaran pagar laut membawa dampak besar bagi nelayan yang selama ini mengalami kesulitan dalam mencari nafkah. Dengan akses laut yang kembali terbuka, nelayan dapat melaut tanpa harus memutar jalur, sehingga menghemat waktu dan biaya operasional.

Secara ekonomi, pembongkaran ini diperkirakan dapat memulihkan kerugian nelayan yang mencapai Rp9 miliar akibat terganggunya aktivitas melaut. Selain itu, ekosistem laut yang sebelumnya terganggu diharapkan dapat pulih kembali, sehingga mendukung keberlanjutan sumber daya perikanan.

Harry Indarto berharap langkah ini menjadi awal dari pemulihan kondisi pesisir dan memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat nelayan.

“Tentunya kami sangat bersyukur dengan adanya langkah pembongkarang ini, kami tidak kesusahan lagi, tidak perlu memutar arah,” kata seorang nelayan, Sahroni.

6 dari 10 halaman

Komitmen Harry Indarto terhadap Misi Maritim

Sebagai Komandan Lantamal III/Jakarta, Harry Indarto menunjukkan dedikasi tinggi terhadap misi maritim yang melibatkan kesejahteraan masyarakat. Kepemimpinannya dalam operasi pembongkaran pagar laut ini mencerminkan visi TNI AL untuk mendukung keberlanjutan ekosistem laut dan kemandirian nelayan.

Selain itu, Harry juga berkomitmen untuk terus memantau kondisi pesisir dan memastikan tidak ada pelanggaran hukum yang mengancam akses atau ekosistem laut. Dengan latar belakang militernya yang kaya pengalaman, ia menjadi contoh pemimpin yang berfokus pada kolaborasi antara aparat dan masyarakat.

“Kami hadir di sini atas perintah dari presiden RI melalui Kepala Staf AL membuka akses terutamanya, bagi para nelayan yang akan melaut,” tambah Harry.

7 dari 10 halaman

Mengapa pagar laut di Tangerang dibongkar?

Pagar laut dibongkar karena ilegal dan mengganggu akses nelayan serta merusak ekosistem laut.

8 dari 10 halaman

Siapa yang memimpin pembongkaran pagar laut?

Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto memimpin operasi pembongkaran pagar laut.

Bagaimana proses pembongkaran dilakukan?

Pembongkaran dilakukan secara manual dengan melibatkan 600 personel TNI AL dan 30 kapal nelayan.

10 dari 10 halaman

Apa dampak pembongkaran terhadap nelayan?

Pembongkaran memulihkan akses nelayan ke laut, menghemat waktu, dan mengurangi kerugian ekonomi.

Profil Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto, Jenderal Marinir yang Memimpin Pembongkaran Pagar Laut Tangerang

JAKARTA – Profil Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto bisa diketahui di artikel berikut ini. Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) III Jakarta itu memimpin pembongkaran pagar laut di pesisir utara Kabupaten Tangerang, Banten. Pagar laut yang terbuat dari bambu sepanjang 30 kilometer (km) menghebohkan publik sejak beberapa waktu terakhir. Lantaran adanya desakan publik yang kuat, pagar laut yang belakang diketahui memiliki sertifikat hak guna bangunan (SHGB) dan sertifikat hak milik (SHM) tersebut akhirnya dibongkar. Pembongkaran dilakukan oleh tim gabungan dari TNI Angkatan Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan ribuan nelayan pada Sabtu, 18 Januari 2025. Sempat berhenti sebentar, pembongkaran pagar laut Tangerang kembali dilanjutkan pada Rabu, 22 Januari 2025. Sekitar 1.500 personel TNI AL yang dipimpin Danlantamal) III Jakarta Brigjen TNI Harry diterjunkan untuk membongkar pagar laut Tangerang. Mereka juga dibantu ribuan nelayan untuk mencabuti bambu yang menghalangi akses nelayan mencari nafkah. Hingga Selasa (28/1/2025), pagar laut yang tersisa masih 11,46 kilometer. Profil Brigjen TNI Harry Indarto Harry Indarto lahir di Blora, Jawa Tengah, pada 15 Desember 1973. Ia tercatat memulai kariernya di TNI AL setelah lulus dari Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-XLII/tahun 1996. Pada masa awal kariernya, Harry Indarto sempat dipercaya menduduki berbagai posisi di Korps Marinir, mulai dari Danton 3 Ki A Yonif 2 Brigif 2 di tahun 1997, hingga Pasi 2 Yonif 2 Brigif 2 Pasmar 2 di tahun 2007. Setelah kurang lebih 10 tahun bertugas di Korps Marinir, Harry lalu dipindah tugaskan untuk isi posisi Dandenbek Lanmar Jkt di tahun 2008. Ia juga sempat ditunjuk jadi PS Danyon Marhanlan III Jakarta tahun 2010, dan Dikseskoal Pamen Denma Pasmar 2 Kormar pada 2011. Ketika pangkatnya masih Letnan Kolonel, Harry sempat ditugaskan sebagai Koorsmin Dankormar (2011), Danyonif 2 Brigif 2 Pasmar 2 Kormar (2012), Pasops Brigif 2 Pasmar 2 Kormar (2012), dan Dansatpamwal Denma Mabes TNI (2014). Pangkatnya kemudian naik menjadi Kolonel ketika diberi tanggung jawab sebagai Asops Denma Mabes TNI tahun 2017. Kemudian, ia sempat jabat Koorsmin Kasal (2019), dan Danlanal Yogyakarta Lantamal V Sby Koarmada II (2020). Sebelum menyandang pangkat Brigjen, ia sempat duduki posisi Dikreg XLVIII Sesko TNI TA. 2021 Sahli B Bidlat Kormar (2021), Sahli B Bidang Lat Kormar (2021), dan Komandan Brigif 4 Marinir/BS (2021). Baca Juga Profil Letjen TNI Nono Sampono, Mantan Danpaspampres yang Terseret Pusaran Pagar Laut Tangerang Barulah di tahun 2022, ia mendapat kenaikan pangkat usai duduki posisi Kaskogartap III/Surabaya. Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto kemudian menjalankan tugas sebagai Komandan Lantamal III/Jakarta sejak terkena mutasi pada 31 Januari 2023 lalu. Itulah profil singkat dari Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto yang tengah diberi tanggung jawab untuk memimpin pembongkaran pagar laut dari bambu di pesisir Kabupaten Tangerang.

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Rabu, 29 Januari 2025 – 07:31 WIB oleh Rizky Darmawan dengan judul “Profil Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto, Jenderal Marinir yang Memimpin Pembongkaran Pagar Laut Tangerang”. Untuk selengkapnya kunjungi:
https://nasional.sindonews.com/read/1522487/14/profil-brigjen-tni-mar-harry-indarto-jenderal-marinir-yang-memimpin-pembongkaran-pagar-laut-tangerang-1738108915

Untuk membaca berita lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silahkan download aplikasi SINDOnews.
– Android: https://sin.do/u/android
– iOS: https://sin.do/u/ios

Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto: Sosok ketua pembongkaran pagar laut

Jakarta (ANTARA) – Sebuah pagar laut sepanjang 30 kilometer masih menjadi sorotan publik lantaran mengganggu aktivitas para nelayan dalam melakukan pekerjaannya sehari-hari. Demi memastikan akses nelayan kembali normal, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Harry Indarto memimpin langsung proses pembongkaran pagar tersebut.

Pembongkaran dilakukan dengan melibatkan tim gabungan dari TNI Angkatan Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta ribuan nelayan di pesisir utara Kabupaten Tangerang, Banten, pada Sabtu (18/1).

Namun, proses ini sempat terhenti sementara setelah diketahui bahwa pagar laut tersebut memiliki Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM).

Setelah melalui berbagai pertimbangan, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Harry Indarto kembali melanjutkan pembongkaran pada Rabu (22/1), sesuai dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto.

Langkah ini diambil untuk menjaga kelestarian ekosistem laut sekaligus memastikan nelayan dapat kembali melaut tanpa hambatan. Lalu, siapakah sosok Brigadir Jenderal TNI (Mar) Harry Indarto? Berikut profil singkatnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

 

Baca juga: Pembongkaran pagar laut di Tangerang sudah mencapai 18,7 km

Profil Harry Indarto

Brigadir Jenderal TNI (Mar) Harry Indarto merupakan perwira tinggi TNI Angkatan Laut yang lahir di Blora, Jawa Tengah, pada 15 Desember 1973. Ia menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Laut (AAL) sebagai bagian dari angkatan ke-42 dan berhasil menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1996.

Karier militernya dimulai di Korps Marinir dengan menjabat sebagai Komandan Peleton (Danton) 3 Kompi A Yonif Brigif 2 pada tahun 1997. Selanjutnya, pada tahun 2007, ia dipercaya sebagai Perwira Seksi Operasi (Pasi 2) Yonif 2 Brigif 2 Pasmar.

Setelah hampir satu dekade berkiprah di Korps Marinir, pada tahun 2008, ia dipindahkan untuk mengemban tugas sebagai Komandan Detasemen Bekang (Dandenbek) Lanmar Jakarta.

 

Pada tahun 2010, Harry Indarto ditunjuk sebagai Pelaksana Sementara (PS) Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Danyon Marhanlan) III Jakarta. Setahun kemudian, ia menjalani pendidikan di Seskoal dan pada saat yang bersamaan ditugaskan sebagai Koordinator Staf Pribadi (Koorsmin) Komandan Korps Marinir (Dankormar).

Baca juga: Cek fakta, video Presiden Prabowo pimpin pembongkaran pagar laut

Saat berpangkat Letnan Kolonel, ia dipercaya memimpin Yonif 2 Brigif 2 Pasmar 2 Kormar serta menjadi Perwira Seksi Operasi (Pasops) di satuan yang sama pada tahun 2012.

Kemudian, pada tahun 2014, ia bertugas sebagai Komandan Satuan Pengamanan dan Pengawalan (Dansatpamwal) di Detasemen Markas Besar (Denma) Mabes TNI.

Berkat dedikasi dan tanggung jawabnya dalam menjalankan tugas, ia memperoleh kenaikan pangkat menjadi Kolonel dan ditugaskan sebagai Asisten Operasi (Asops) di Denma Mabes TNI pada tahun 2017.

Kariernya terus menanjak, hingga pada tahun 2019 ia dipercaya menjadi Koorsmin Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), lalu pada tahun 2020 ditunjuk sebagai Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Yogyakarta di bawah Lantamal V Surabaya, Koarmada II.

 

Baca juga: Kementerian LH usut kerusakan ekosistem di perairan Pal Jaya Bekasi

Sebelum meraih pangkat Brigadir Jenderal, ia mengikuti pendidikan reguler di Sesko TNI angkatan XLVIII. Setelah itu, ia menjabat sebagai Sahli B Bidang Latihan di Korps Marinir dan Komandan Brigif 4 Marinir/BS pada tahun 2021.

Dengan rekam jejak yang cemerlang, Harry Indarto akhirnya meraih pangkat Brigadir Jenderal dan pernah memimpin Yonif 7 Marinir, yang kemudian dinobatkan sebagai Batalyon Teladan TNI AL pada tahun 2022.

Pengalamannya di dunia militer pun semakin kuat dengan keterlibatannya dalam berbagai operasi, termasuk satuan tugas Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Ambon serta misi di Aceh pada tahun 1999.

Sebagai sosok pemimpin yang tegas dan berdedikasi tinggi, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Harry Indarto terus berkontribusi di lingkungan TNI Angkatan Laut, mengemban berbagai tugas penting demi menjaga kedaulatan maritim Indonesia.

 

Dengan pengalaman yang luas dan kepemimpinan yang teruji, Harry Indarto terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga keamanan maritim serta meningkatkan profesionalisme prajurit TNI AL.

Perannya dalam berbagai operasi strategis dan tugas kepemimpinan di berbagai satuan membuatnya dihormati sebagai sosok yang berdedikasi tinggi dalam dunia militer.

 

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

TNI AL Mulai Cabut Pagar Laut Sepanjang 30 Km

ASKARA – Sabtu pagi (18/1), TNI Angkatan Laut melakukan pencabutan pagar laut yang selama ini menjadi sorotan publik. Pagar bambu yang terbentang sepanjang kurang lebih 30 km tersebut dinilai mengganggu aktivitas di perairan dan menjadi perdebatan di kalangan masyarakat.

Proses pencabutan melibatkan pasukan gabungan dari unsur Pangkalan Utama TNI AL III (Lantamal) dan Komando Pasukan Katak (Kopaska) Armada I, dipimpin Dansatkopaska Kolonel Laut Evi Bayu Priatno. Pasukan ini bekerja sama secara intensif untuk mencabut pagar bambu yang terbentang di area laut tersebut.

Operasi pencabutan dilakukan dengan menggunakan sejumlah searaider untuk mempercepat proses. Pasukan TNI AL yang terlatih menunjukkan koordinasi yang baik selama pelaksanaan kegiatan di perairan.

Di lepas pantai, tiga kapal Angkatan Laut dikerahkan untuk mengawasi dan memastikan jalannya proses pencabutan berjalan lancar. Pengamanan ketat dilakukan guna mencegah gangguan atau potensi konflik selama operasi berlangsung.

Langkah pencabutan pagar laut ini diambil sebagai bagian dari upaya menjaga keteraturan di wilayah perairan. TNI AL menegaskan bahwa keberadaan pagar tersebut tidak sesuai dengan aturan yang berlaku dan berpotensi mengganggu kepentingan bersama.

Dengan operasi ini, TNI AL berharap dapat mengembalikan fungsi perairan sebagaimana mestinya. Mereka juga mengajak masyarakat untuk mendukung upaya menjaga keamanan dan keteraturan di wilayah laut Indonesia.

TNI AL bongkar pagar laut 2 kilometer di Tanjung Pasir Tangerang

Kabupaten Tangerang (ANTARA) – Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) III Jakarta Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto menargetkan pihaknya dapat membongkar pagar laut di kawasan Tanjung Pasir sepanjang 2 kilometer per hari.

“Sepertinya tidak mungkin kalau 30 kilometer itu akan kita laksanakan dalam satu hari, kita akan atur mekanismenya, minimal target saya hari ini dua kilometer,” kata Harry saat ditemui di Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu.

Harry menjelaskan, pihaknya hanya mampu menargetkan 2 kilometer per hari karena proses pencabutan dinilai lebih sulit dibandingkan dengan proses penancapan pagar.

“Apalagi yang ditanam ini sudah jangka waktu berbulan-bulan, jadi hal itu akan lebih menyulitkan kita untuk pencabutan,” kata Harry

Selain itu, kapal besar seperti KRI tidak dapat masuk ke lokasi pagar karena laut yang tidak terlalu dalam. Kondisi tersebut membuat TNI AL hanya mampu mengerahkan kapal kecil dibantu para nelayan yang ada di sekitar lokasi.

Proses pembongkaran pun dilakukan secara manual yakni menarik bambu dengan tali yang disangkutkan ke kapal nelayan.

Harry berharap beberapa hari ke depan pihaknya mendapat bantuan dari instansi dan lembaga terkait untuk membongkar seluruh pagar laut.

Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah melakukan penyegelan di lokasi pemagaran laut sepanjang 30,16 km yang berada di pesisir Kabupaten Tangerang. Pihaknya masih mendalami penanggung jawab yang memasang pagar tersebut.

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Pung Nugroho Saksono mengatakan pihaknya menyambut baik rencana masyarakat untuk mencabut pagar laut di perairan laut Kabupaten Tangerang pada awal pekan depan.

Pihak Ombudsman RI juga sedang mendalami dugaan malaadministrasi dalam pemagaran laut, lalu pihaknya juga menyatakan hitungan sementara kerugian nelayan Rp9 miliar.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TNI AL targetkan bongkar pagar laut 2 kilometer per hari 

TNI AL Bersama Warga Bongkar Pagar Laut di Tangerang

Tangerang – Pagar laut di Kabupaten Tangerang dibongkar pagi ini. Pembongkaran dilakukan oleh pihak TNI Angkatan Laut (AL) bersama warga.
Dilansir Antara, Sabtu (18/1/2025), pembongkaran dilakukan di kawasan Tanjung Pasir, dipimpin oleh Komandan Pangkalan Utama AL (Danlantamal) III Jakarta Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto.

Baca juga:
Waka DPR Soal Pagar Laut di Tangerang: Jangan Klaim Laut Milik Tuhan
Pewarta Antara dari lokasi melaporkan, puluhan kapal milik TNI AL dan nelayan merobohkan pagar. Beberapa cara dilakukan oleh TNI AL dan masyarakat untuk membongkar pagar-pagar yang terbuat dari bambu tersebut, salah satunya mengikat pagar bambu tersebut dengan tali, kemudian ditarik dengan kapal sampai roboh.

Brigjen Harry mengatakan terdapat 600 orang yang merupakan gabungan anggota TNI AL dan masyarakat sekitar dalam pembongkaran pagar-pagar laut tersebut. Sampai saat ini, pembongkaran masih berlangsung.

Baca juga:
Waka Komisi III DPR Minta Dalang di Balik Pagar Laut Tangerang Ditindak Tegas
Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah melakukan penyegelan di lokasi pemagaran laut sepanjang 30,16 km yang berada di pesisir Kabupaten Tangerang. Pihaknya masih mendalami penanggung jawab yang memasang pagar tersebut.

ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Pung Nugroho Saksono mengatakan pihaknya menyambut baik rencana masyarakat untuk mencabut pagar laut di perairan laut Kabupaten Tangerang pada awal pekan depan.

Pihak Ombudsman RI juga sedang mendalami dugaan maladministrasi dalam pemagaran laut, dengan pihaknya juga mengatakan terdapat hitungan sementara kerugian nelayan Rp 9 miliar.

Baca artikel detiknews, “TNI AL Bersama Warga Bongkar Pagar Laut di Tangerang” selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-7738129/tni-al-bersama-warga-bongkar-pagar-laut-di-tangerang.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/